Pertamina Patra Niaga Sulawesi Sabet 8 Penghargaan dalam Ajang Indonesia Social Responsibility Award

Gazali - Bisnis
29 June 2024 17:28
Pertamina Patra Niaga Sulawesi Sabet 8 Penghargaan dalam Ajang Indonesia Social Responsibility Award

MAKASSAR - PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi berhasil memborong 8 penghargaan dalam ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2024 yang diselenggarakan pada Kamis (27/6) di Grand Mercure Solo Baru. ISRA adalah ajang diseminasi pengetahuan dan penghargaan bagi pelaku bisnis berbagai industri atas komitmen, dedikasi, dan inovasinya dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. 

 

Pada tema tahun ini "Confronting Climate Change: Survive to Revive" yang diangkat dalam ISRA award bermakna sebagai resolusi untuk mitigasi dan atensi terhadap perubahan iklim yang berkelanjutan. Program _Corporate Social Responsibility_ (CSR) Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi terpilih dan masuk kedalam passing grade nilai awarding ISRA. Sehingga berhasil mendapatkan award di berbagai kategori.

 

PT Pertamina Patra Niaga melalui unit bisnisnya yaitu Fuel Terminal (FT) Parepare meraih dua Platinum Award dengan kategori _Economic Empowerment_ untuk Program Malika dan kategori _CSR Documentation_ untuk Program Kampung Energi Berdikari Bacukiki. Unit bisnis lainya yang memperoleh award adalah Aviation Fuel Terminal (AFT) Hasanuddin meraih Platinum Award dengan kategori _Economic Empowerment_ untuk Program Bioagraria Perhutanan Sosial Cindakko. Selain itu Integrated Terminal (IT) Makassar meraih Platinum Award dengan kategori _CSR Documentation_ untuk Program Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD) dan Gold Award dengan kategori _Economic Empowerment_ untuk Program Kampung Berlian Tamalabba. Kemudian IT Gorontalo meraih Gold Award dengan kategori _Economic Empowerment_ untuk Program Kail atau Komunitas Hasil Laut. FT Poso meraih Gold Award dengan kategori _Economic Empowerment_ untuk Program Moengko Nursery House. Dan unit bisnis terakhir IT Bitung meraih Silver Award dengan kategori _Gender Equality & Social Inclusion_ untuk Program Komunitas Tuli Peduli Bitung atau Kaleb.

 

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw mengatakan penghargaan ini merupakan salah satu bukti bahwa PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi selalu berkomitmen dalam menjalankan program CSR sebagai salah satu solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan pemetaan sosial yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam melihat dan memetakan masalah-masalah sosial masyarakat yang ada.

 

“Melalui ajang penghargaan seperti ini, ini pun menjadi bentuk komitmen kami bahwa program-program pengembangan masyarakat yang kami inisiasi bersama para _local hero_ di wilayah terdekat unit operasi diapresiasi serta menunjukkan bahwa program-program kami memiliki dampak sosial yang positif sehingga diharapkan kemandirian ekonomi sebagai salah satu indikator utama terwujud khususnya bagi masyarakat yang berada di sekitar unit operasi kami,” ujarnya.

 

Sekilas tentang Program Pemberdayaan Masyarakat Pertamina Sulawesi di Ajang ISRA 2024

 

Pada ajang tersebut FT Parepare dengan Program malika merupakan salah satu program unggulan dengan fokus pengembangan pemanfaatan limbah peternakan sapi menjadi Energi Baru Terbarukan, yakni biogas. Disisi lain reaktor biogas ini juga menghasilkan slurry yang dilakukan inovasi dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik di sektor pertanian bacukiki. 

 

Baca juga:
UQ, Anak Pasar dengan Segudang Prestasi

Pemanfaatan slurry ini setidaknya telah dirasakan oleh kelompok wanita tani yang ada di bacukiki, dan pendapatan petani meningkat rata-rata sebesar 73%. Selain itu program ini juga telah diukur dengan kajian Social Return On Investment (SROI) dan mendapatkan nilai SROI sebesar 2,759 yang artinya setiap investasi 1 rupiah terhadap program Kecamatan Bacukiki, Kota Pare-pare, Provinsi Sulawesi Selatan dapat memberikan manfaat kepada penerima manfaat sebesar 2,759 rupiah.

 

Unit bisnis Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi yang bergerak dibidang aviasi yaitu AFT Hasanuddin dengan Program Bioagraria Perhutanan Sosial Cindakko merupakan sebuah inovasi dalam rangka meningkatkan produktivitas masyarakat terhadap pengelolaan Sumber Daya Alam Kawasan Hutan di Cindakko dengan pendekatan lingkungan. Bioagraria merupakan metode dalam pengelolaan hutan secara berkesinambungan dengan fokus utama perbaikan kualitas hutan khususnya pada lahan pertanian dan perkebunan, dan juga meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat. Inovasi atas pembuatan pupuk organik dengan starter ODB3 dari perusahaan dapat meningkatkan kualitas pupuk menjadi lebih bagus dan dapat memperbaiki kualitas tanah di pertanian cindakko. Cindakko merupakan kawasan yang memiliki kandungan tanah tinggi akan sulfida sehingga hal ini berpengaruh terhadap produktivitas pertanian masyarakat. Dengan adanya inovasi program bioagraria ini dapat meregenerasi tanah dan memulihkan unsur hara yang ada pada tanah.

 

Sejalan dengan unit bisnis lainnya, yaitu IT Makassar dengan Program Sekolah Anak Percaya Diri (SAPD) merupakan wadah dan sarana trauma healing bagi anak-anak untuk memulihkan kembali mental dan jiwa mereka dari trauma kasus kekerasan yang pernah dialami. Kegiatan yang ada pada program ini tidak hanya menyasar kepada kelompok anak anak saja, akan tetapi juga telah merambah ke perempuan/ibu-ibu yang juga menjadi korban kekerasan dilingkungan keluarga. Program ini juga menjadi salah satu program percontohan di makassar yang memiliki kurikulum pembelajaran anak, dan menghadirkan psikolog dalam memfasilitasi jalannya kegiatan program yang bertujuan dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat terutama pada Perempuan dan anak. SAPD ini telah berlangsung selama 5 tahun dengan hasil tingkat Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap program sebesar 3,5 yang berarti sangat baik dan diterima oleh masyarakat.

 

Begitu juga dengan IT Gorontalo dengan Program Kail menyasar ibu-ibu/istri dari nelayan di kelurahan tenda yang tidak memiliki pekerjaan tetap/sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena itu untuk meningkatakan perekonomian kelauraga khususnya keluarga nelayan, program kail ini hadir sebagai salah satu solusi atas permasalahan perekonomian nelayan yang biasanya tidak menentu. Program ini merupakan program inkubasi bisnis yang bergerak pada produksi makanan dengan bahan utama olahan ikan. Salah satu inovasi produk adalah abon ikan yang memiliki kandungan gizi  tinggi dan sehat bagi masyarakat.

 

Selain itu, unit bisnis lainnya yaitu FT Poso dengan Program Moengko Nursery House yang merupakan program pertanian organik dengan memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif. Adanya potensi pasar akan sayuran organik menjadi salah satu peluang besar yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Adapun pertanian yang dilakukan oleh masyarakat/kelompok KWT citra Bersatu sudah mendapatkan sertifikat organik terhadap beberapa produknya. Hal ini juga meningkatkan harga beli sayuran dan juga menjadi salah satu keunggulan pada program ini. Semakin pesatnya kawasan pertambangan yang ada di Sulawesi juga menyumbang permintaan pasar yang tinggi akan produk-produk organik. Tercatat terdapat 600 lubang hidroponik dan 70 bedengan pertanian konvensional yang telah dikelola oleh kelompok KWT Citra Bersatu.

 

Terakhir, unit bisnis yang mendapatkan award yaitu IT Bitung dengan program Kaleb merupakan program komunitas tuli peduli bitung yang bergerak untuk menyuarakan keadilan bagi teman-teman disabilitas khususnya yang berada di bitung. Pada program ini perusahaan mencoba untuk memfasilitasi teman-teman disabilitas tuli bitung untuk dapat mengembangkan kemampuan wirausahanya. Adapun beberapa intervensi perusahaan adalah membuatkan café kaleb sekaligus galery kerajinan kelompok, yang harapannya dapat mengasah hardskill dari teman-teman disabilitas bitung.

 

“Kami bersyukur atas apresiasi yang diberikan kepada Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, langkah program ini tak lepas juga dari peran pemerintah setempat yang telah membantu dan menjadi mitra kami dalam menjalankan kegiatan masyarakat berbasis pemberdayaan ini. Kami juga berterima kasih kepada seluruh stakeholder dan pihak-pihak eksternal lainnya yang telah membantu kami sehingga program ini dapat berjalan dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami”, tutup Fahrougi. (jen)


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment