Polrestabes Imbau Warga Makassar Waspadai Modus Penipuan Ini
ilustrasi penipuan
MAKASSAR - Polrestabes Makassar, Sulsel mengimbau warga mewaspadai modus penipuan 'segitiga' di media sosial (medsos). Polisi menyebut korban penipuan via online sudah menelan banyak korban.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol menjelaskan modus penipuan segitiga merupakan trik memperdayai masyarakat yang hendak berbelanja di medsos. Penipu dalam menjalankan aksinya menipu korban sebagai calon pembeli dengan iming-iming harga murah.
"Modus pelaku melihat iklan orang yang mau jualan di platform media sosial, dia ambil dan dia posting kembali dengan nomornya. Dia (pelaku) turunkan harganya dari harga yang dijual penjualnya," ujar Ridwan Hutagaol kepada awak media, Sabtu (11/11/2023).
Ridwan melanjutkan pelaku mengaku sebagai pemilik barang yang dijual di media sosial. Penipu juga kerap berpura-pura menjadi perantara yang menipu pemilik barang atau penjual dan pembeli.
"Dia bilang (mengaku ke korban) kalau barang itu milik dia, keluarga atau kerabatnya," jelas Ridwan.
Dia mencontohkan, modus penipuan online segitiga terjadi saat seseorang mem-posting penjualan mobil bekas miliknya dengan harga Rp 400 juta. Pelaku lantas mengambil foto-foto dan keterangan penjualan mobil itu, untuk di-posting kembali dengan harga jauh lebih murah.
"Contoh saya mau jual mobil saya Rp 400 juta di media sosial. Nah ini pelaku ambil foto-foto dan keterangan spek mobil yang saya posting. Dia posting kembali di akun media sosialnya mobil yang saya jual itu dengan harga bisa sampai Rp 250 juta," paparnya.
Baca juga:
Rahmar Darmawan Ingatkan Pemain Barito Putera Ketika Hadapi Persib
Ridwan menambahkan, ada tiga cara untuk menghindari diri untuk tidak tertipu dengan modus penipuan segitiga di media sosial. Menurutnya, pembeli harus video call (VC) dengan penjual, meminta berbagi lokasi penjual dan terakhir pembayaran harus dilakukan secara cash.
"Trik menghindari ajak VC benar tidak dia saudaranya orang itu dan tangkap layar wajahnya. Minta share location, benar tidak lokasinya pemiliknya dan jangan langsung transfer (upayakan) pakai bayar cash," terang Ridwan.
Ridwan menyebut kasus penipuan modus segitiga ini sudah marak terjadi. Pihaknya menangani belasan kasus sepanjang tahun 2023 ini.
"Banyak buat laporan kasihan banyak orang kena tipu. Ada sekitar lima belasan hampir dua puluhan kasus penipuan modus segitiga," tutur Ridwan.
Ridwan menyebut, kerugiannya pun bermacam-macam. Korban yang merugi belasan juta hingga ratusan juta rupiah.
"Tergantung (kerugiannya), ada yang kena tipu dengan harga motor lima belasan juta dan mobil ratusan juta," pungkasnya. (*)
Comments (0)
There are no comments yet