Milad ke 40 Tahun Athirah: Lika Liku Perjalanan Pendiriannya

Gazali - News
25 April 2024 22:05
Milad ke 40 Tahun Athirah: Luka Liku Perjalanan Pendiriannya

MAKASSAR -- Hari ini 24 April 2024 merupakan Milad 40 Tahun Athirah. Resmi berdiri sejak 24 April 1984, Sekolah Islam Athirah awalnya menempati lahan sekitar 2 ha di Jalan Kajaolalido 22 Makassar. Lahan tersebut sebelumnya milik Angkatan Udara yang tukar guling dengan lahan di Daya yang sekarang jadi Komando Operasi Udara 2 Makassar. 

Ada cerita menarik di awal pendirian Athirah. Semula lahan tersebut direncanakan untuk pendirian hotel. Hadji Kalla yang sangat hati-hati dalam berbisnis sebelum mengambil keputusan meminta pertimbangan dari ulama Rabithah 'Alam Islamy di Arab Saudi. Melalui proses korespondensi, keluar  semacam 'fatwa' jika ingin mendirikan hotel harus bisa menjamin tidak ada minuman keras, harus mahram jika pasangan dan lain sebagainya. Akhirnya diputuskan tidak untuk hotel. Pak Hadji Kalla minta dirikan sekolah.

Sekolah yang didirikan harus yang terbaik. Waktu itu di Makassar sekolah swasta favorit terbaik masih sekolah Katolik dan Kristen. Hadji Kalla dan Jusuf Kalla ingin ada juga sekolah Islam yang unggul di Makassar maka didirikanlah Sekolah Islam Athirah. 

Kunci utama menjadi unggul yaitu SDM. Diadakanlah kerja sama dengan IKIP Ujung Pandang dan IAIN Alauddin masa itu. Lulusan terbaik dari kedua kampus itu pun ditawari menjadi guru. Merekalah yang menjadi perintis untuk membangun sekolah Islam terbaik di Makassar.

Berawal di Kajaolaliddo terus di Bukit Baruga tahun 2000 , Racing Center tahun 2005 dan Bone tahun 2011. Sekarang pada Milad ke 40 telah berdiri TK, SD, SMP dan SMA di Kajaolalido dan Baruga, SD, SMP dan SMA di Bone dan TK, SD di Racing Center. Ada 13 unit sekolah dengan total peserta didik sekitar 3500 orang, guru dan pegawai sekitar 700 orang.

Jika dihitung sejak awal meluluskan diperkirakan jumlah alumni sudah mencapai 30 ribuan orang. Alumni telah tersebar di berbagai kota bahkan negara. Juga berkiprah pada berbagai profesi, swasta, pemerintah dan wirausaha. Beberapa bupati juga alumni Athirah seperti Bupati Gowa dan Pangkep sekarang. Juga anggota DPRD, Kepala Dinas dan lainnya. 

Capaian prestasi juga membanggakan. Hampir tiap tahun siswa Athirah mewakili Sulsel pada ajang Olimpiade Sains Nasional dan telah mempersembahkan medali emas, perak dan perunggu. Bahkan pada level Internasional Science Olympiad juga bisa berprestasi. 

Demikian pula pada prestasi non akademik seperti seni, budaya, olahraga, leadership, teknologi dan sebagainya. Juga bisa berprestasi level nasional dan regional. Akreditasi institusi juga semuanya sudah kategori A dan A+. Bahkan pada tingkatan SMA se Sulsel, dari 10 SMA di Sulsel yang masuk 1000 besar nasional, ada 2 SMA dari Athirah yaitu Bone dan Kajaolalido.

Baca juga:
Jelang Lawan Persija, Persebaya Siapkan Fisik Dan Strategi

Menatap Masa Depan: 40 ke 50 Tahun 

Misi umum sekolah adalah berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.  Membangun manusia seutuhnya jiwa dan raga, seimbang iman, ilmu dan amal dan siap menghadapi tantangan zaman. Athirah ingin berkontribusi berkelanjutan secara kualitas dan kuantitas. Maka diangkatlah tema Milad ke 40 "sinergi dan inovasi untuk kontribusi berkelamjutan".

Kualitas pendidikan di Athirah terus ditingkatkan melalui sistem penjaminan mutu untuk semua siswa. Agar dapat terwujud maka pada tahun 2024 mulai diterapkan ISO 21001: Sistem Manajemen Organisasi Pendidikan. Athirah sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti sertifikasi ISO 21001: 2018. Ditargetkan pada tahun 2024 sertifikasi ISO dapat diraih. 

Pada prosesnya ditopang oleh penguatan dan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) kurikulum, proses, sumber, media dan penilaian hasil belajar.  Juga pengelolaan sekolah yang modern, efektif dan efisien melalui manajemen ala korporasi serta sinergi dengan orang tua, pemerintah dan lembaga lain. 

Infrastruktur fisik dan non fisik terus dikembangkan. Ditandai dengan terwujudnya guru dan karyawan yang kompeten dan bahagia, sarana prasarana yang memadai, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, serta pengamalan nilai-nilai Jalan KALLA dalam kehidupan sehari-hari. (*) 

Laporan Hendra 

 


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment