Dinas Pendidikan Makassar Apresiasi Terobosan SIT Darul Fikri Gagas Program Riset Buat Siswa
Dinas Pendidikan Makassar Apresiasi Terobosan SIT Darul Fikri Gagas Program Riset Buat Siswa
MAKASSAR – Sekretaris Dinas Pendidikan Makassar Aminuddin Tarawe memberikan apresiasi atas terobosan yang dilakukan oleh SIT Darul Fikri Makassar dengan menghadirkan program Selebrasi Deklarasi Sekolah Berbasis Riset bagi siswa.
Aminuddin mengatakan ini sebuah terobosan baru dalam dunia pendidikan yang bisa menjadi contoh bagi sekolah lain di Makassar.
“Ini hal sangat luar biasa yang dilakukan SIT Darul Fikri Makassar, mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA nya tadi, banyak yang mereka buat. Sebenarnya ini dasar untuk anak-anak menjadi resources. Jadi seorang periset,” ujar Aminuddin, Rabu (15/5/2024).
Lebih jauh, Aminuddin mengatakan bahwa pendidikan era sekarang sudah banyak berubah dengan zaman dahulu yang banyak berbasis teori.
“Kalau teori, itu sudah kuno. Dulu zamannya kita banyak teori. Ketika kita sudah menjadi guru, sudah menggunakan laboratorium by riset. Nah ini perlu dikembangkan terus. Menurut saya, ini adalah salah satu kreativitas yang dilakukan Darul Fikri Makassar, dengan membuat kurikulum. Tentunya kurikulum merdeka juga, tetapi base on riset,” jelasnya.
Baca juga:
TK Islam Athirah Bukit Baruga Buktikan Cuaca Buruk Bukan Halangan untuk Belajar
“Tentu saja ini bisa menjadi contoh untuk sekolah lain. Kenapa? Karena paling tidak sekolah lain itu bisa melihat. ATM lah istilahnya. Amati, tiru, modifikasi. Sekarang yang tidak boleh itu kan plagiat. Tetapi kalau kita ATM, its okey. Apa sih yang dilakukan oleh Darul Fikri? Yang lain bisa juga melakukan modifikasi terhadap hal itu. Kemudian implementatif di sekolah masing-masing. Tetapi dengan cara yang berbeda,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua UKM Keilmuan dan Penalaran Unhas Muhajril mengatakan ini sebuah program yang bagus dan patut untuk terus dilanjutkan.
“Karena tidak banyak sekolah SMA yang memulai riset, bahkan yang dipamerkan mulai dari tingkat SD tadi. Hanya saja, memang yang dipamerkan itu riset IPA, kita berharap ke depan ada riset yang bersifat sosial,” ungkap Muhajril. (*)
Kontributor: Fajar A. Wahyuddin
Comments (0)
There are no comments yet