Lewat Pompanisasi, Jokowi Dorong Petani di Bantaeng Panen 3 Kali Setahun

Gazali - News
05 July 2024 16:59
Foto: Presiden Jokowi bersama Mentan Amran saat kunjungan kerja meninjau pompa air di Bantaeng, Sulsel. (Dok. Sekretariat Presiden)

BANTAENG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong petani di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), bisa melakukan panen hasil pertanian hingga tiga kali dalam setahun. Jokowi memastikan akan memenuhi kebutuhan pompa untuk pengairan sawah petani.

 

Didampingi Mentan Andi Amran Sulaiman, Presiden Jokowi menganggap produktivitas pertanian di Sulsel sangat bagus karena diproduksi sendiri. Dia kemudian menyinggung pemasangan 80 pompa yang sudah diakomodir Kementerian Pertanian.

 

"Di Bantaeng sebanyak 80 pompa, keperluannya 150 pak bupati (Bantaeng) tadi menyampaikan kebutuhannya 150, sudah diberikan 80 pompa," kata Jokowi usai meninjau pompanisasi di Desa Layoa, Bantaeng, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden (Setpres), Jumat (5/7/2024).

 

Jokowi meyakini pompanisasi untuk pengairan sawah akan berkontribusi pada peningkatan produksi pertanian. Produksi itu bisa ditingkatkan jika petani memiliki kebutuhan air yang cukup.

 

"Petani tadi menyampaikan di sini hanya panen sekali, padahal tanahnya subur, karena airnya nggak ada. Sehingga dengan pompa ini sudah nanam yang kedua," ujarnya.

 

Baca juga:
Kajati Sulsel Beri Kuliah Umum di Fakultas Hukum Unhas

"Kita harapkan nanti bisa masuk ke penanaman ketiga. Artinya dari satu paling tidak minimal kedua. Kalau bisa, bisa ketiga. Ini akan meningkatkan produktivitas beras kita secara nasional," sambung Jokowi.

 

Jokowi menambahkan kehadiran pompa air ini untuk mengantisipasi kekeringan. Kondisi ini dinilai sudah terjadi di sejumlah negara.

 

"(Pemasangan pompa demi meningkatkan produktivitas pertanian) Arahnya ke sana dan untuk mengantisipasi kekeringan panjang yang terjadi di semua negara," tegasnya.

 

Sebelumnya diberitakan, Jokowi berharap Sulsel bisa menjadi penyuplai pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Kelebihan produksi pangan di Sulsel, bisa dikirim untuk penduduk di IKN ke depan.

 

"Tentu saja kalau ada kelebihan produksi beras di sini bisa dikirim ke IKN, ada kelebihan produksi sayur di sini bisa ditarik ke IKN, ada bawang merah yang harganya sangat baik Rp 30 ribu bisa ditarik ke IKN," imbuhnya. (*) 


Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment