
MAKASSAR -- Figur yang dinilai potensial pada Perhelatan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar di November mendatang mulai mencuat. Sejumlah figur mulai tampak mengerucut sebagai kontestan yang akan berlaga di ajang lima tahunan ini.
Nama Munafri Arifuddin (Appi), Indira Yusuf Ismail dan Andi Seto Asapa mulai terlihat melejit.
Indira Yusuf Ismail tampil sebagai satunya bakal calon dari kaum perempuan. Istri Wali Kota Makassar itu, telah mengantongi rekomendasi PPP dengan modal 5 kursi, Hanura 1 Kursi juga PDIP 5 kursi serta penjajakan PKB 5 kursi. Ia juga melirik 6 kursi milik PKS.
Kemudia ada Andi Seto Asapa, mantan Bupati Sinjai itu didukung Gerindra dengan modal 6 kursi, sementara penjajakan PAN 3 kursi dan NasDem 8 kursi. Untuk wakil, Seto disebut bakal menggandeng Rezki Mulfiati Lutfi.
Sedangkan poros ketiga maju di Pilwalkot adalah Munafri Arifuddin (Appi). Mantan bos PSM itu maju yang ketiga kalinya dalam kontestasi lima tahunan ini.
Sekretaris DPD II Golkar Makassar, Abdul Wahab Tahir secara tegas menyampaikan Munafri Arifuddin merupakan simbol partai dan menjadi kader yang amanah menjalankan perintah partai.
"Pak Appi masuk bursa Pilwali setelah melewati masa pencermatan, tidak ada tawar menawar, karena perintah ini langsung dari DPP," jelas Wahab, Minggu (28/7).
Lebih lanjut, Legislator DPRD Makassar itu mengatakan, bertarungnya Munafri Arifuddin di Pilwali Makassar 2024 secara otomatis mewajibkan semua kader untuk memenangkannya. Sebab, ketua partai adalah marwah bagi Golkar.
"Sebagai ketua partai di Golkar, ketua partai adalah marwah (simbol). Tentu secara etika, semua kader wajib memenangkannya juga. Termasuk anggota DPRD Makassar," tuturnya.
Kemudian Wahab juga menegaskan, meskipun Appi--sapaan akrab Munafri Arifuddin terpilih di DPRD Provinsi, tetapi untuk calon wali kota tetap akan menjadi bagian Appi. Sehingga, peluang kemungkinan PAW sangat besar terjadi.
Kan harga mati kami dorong Pak Appi maju Wali kota. Kami sudah ancang-ancang itu. Kami tidak pikir dulu siapa penggantinya (PAW), yang penting menang dulu," terangnya.
Terpisah, Juru Bicara DPD I Golkar Sulsel, Zulham Arief menegaskan, partai Golkar sudah final bakal mengusung kader sendiri di Pilwali Makassar.
"Ini sekaligus menepis isu bakal memberikan rekomendasi kepada kader lain. Seperti isu beredar," kata Zulham.
Kata dia, sejauh ini Golkar masih memprioritaskan Munafri Arifuddin sebagai kandidat tunggal. Sehingga, partai masih tetap kokoh dan percaya kepada Ketua DPD II Golkar Makassar tersebut.
"Kalau Makassar, calon tunggal itu Pak Appi, Wakil yang diusulkan juga sudah sampai ke Pak Ketum, tetapi namanya masih kami rahasiakan," sebutnya.
Dalam jadwal yang disusun DPP Golkar nomor 1138/DPP/GOLKAR/IV/2024, tertanggal 19 April 2024. Di sana dijelaskan, bulan Juli masuk tahap survei kedua, penetapan calon kepala daerah dan wakilnya, serta penetapan partai koalisi pendukung kandidat dari Golkar.
"Kemudian pada tanggal 10-25 Agustus, tahapannya pemantapan survei ketiga, penandatanganan kerja sama partai koalisi dan kandidat, yang kemudian akan berlanjut pada pendaftaran di KPU," tukasnya.
Secara terpisah, bakal calon Wali Kota Makassar, Indira juga memastikan maju di Pilwali 27 November akan datang.
Liaison officer (LO) Indira, Irwansyah Syarifuddin, selaku Tim Indira menegaskan beberapa partai yang sudah mengeluarkan surat tugas di antaranya PPP 5 kursi, Hanura 2 Kursi.
"Sementara komunikasi terus dilakukan dengan PKB yang memiliki 5 kursi dan PDIP 5 kursi. Jika digabungkan, jumlah tersebut telah melewati batas minimum 10 kursi," katanya.
Dia meyakini tidak akan ada kotak kosong di Pilwali Makassar. Istri Walikota Makassar itu percaya diri masuk arena kontestasi.
Irwansyah mengungkapkan sejauh ini pihaknya sudah mengamankan sejumlah partai pengusung untuk bertarung di Pilwali Makassar.
"Kami memastikan Indira bakal mendaftar di KPU sebagai calon Wali Kota Makassar. Insya Allah siap menjadi calon walikota," tegasnya.
Baca juga:
Dua Mahasiswa di Makassar Terlibat Duel Pakai Senjata Tajam
Untuk wakil, dirinya belum bisa menyebutkan sosoknya. Tetapi Indira telah melakukan komunikasi dengan sejumlah figur di Makassar. Indira diberikan kewenangan untuk menunjuk sendiri pendampingnya.
"Masih penjajakan, kita rahasiakan dulu masih ada 1 bulan wakil. Diputuskan sendiri oleh ibu Indira dan partai pengusung," jelasnya.
Sedangkan, PPP yang juga penyokong utama Indira karena dipastikan kadernya jadi 02. Kini, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Kota Makassar, yang tercatat sebagai legislator terpilih maupun pengurus DPC ramai-ramai menyiapkan posko pemenangan untuk digunakan pada Pemilihan Wali Kota.
Sekertaris DPC PPP Makassar Rahmat Taqwa Qurais bakal membentuk posko pemenangan Indira di Dapil Makassar 2. Wilayah ini melingkupi Kecamatan Wajo, Ujung Tanah, Tallo dan Bontoala.
"Nanti, setiap dapil ada posko PPP untuk ibu Indira. Jadi ada 5 posko. Ini komitmen PPP bersama Indira, bukan hanya partai, tapi mesin politik kita sampai di tingkat ranting akan bekerja," jelas Rahmat.
Lantas bagimana isu Indira yang dikabarkan akan paket dengan figur milenial, anak anggota DPR RI, Amir Uskara yakni Ilham Ari Fauzi Amir Uskara.
Kaitan hal ini, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto membuka opsi untuk istrinya Indira Yusuf Ismail berpaket dengan anak muda atau Gen Z pada Pilwali November mendatang.
Ditanya terkait peluang paket dengan Anak dari Amir Uskara. Danny Pomanto menuturkan, sosok muda memang dibutuhkan di Kota Makassar. Sementara, daerah ini memiliki pemilih 60 persen Gen Z dan milenial.
"Kalau emak-emak campur dengan Gen z selesai barang-barang itu. Langsung jagai anakta berjalan juga, kalau emmak-emmak dengan Gen Z," tuturnya.
Dia melihat bahwa Gen Z itu banyak sebab memandang bahasa untuk Gen Z bagi Indira yang tidak terlalu ahli dalam membahasakan itu meskipun anak-anaknya semua Gen Z juga.
"Jadi kau Gen Z dengan Gen Z nah itu menariknya, saya melihat dari sisi itu," tuturnya.
Ditanya soal jadwal deklarasi, Danny Pomanto enggan terburu-buru mengumumkan pendamping Indira. Biarkan Indira paling terakhir menentukan pasangan.
Tetapi yang jelas semua dari semua itu konsep bertarung bagaimana sampai menang, itu sangat penting dan pengalaman dari saya," kata Danny Pomanto.
Diakui Danny Pomanto, sejauh ini dirinya hanya mengarahkan istrinya untuk lebih intens turun ke lapangan menyapa masyarakat. Sekaligus berupaya menarik simpati pemilih.
"Makanya ibu saya minta turun saja di bawa terus, biara strategi berjalan, biar juga beliau menemui masyarakat di bawa," lanjutnya.
Lantas bagaimana jagoan Gerindra di Pilwali Makassar. Calon Wali Kota Makassar Andi Seto sudah ramai diperbincangkan terkait siapa sosok yang akan mendampinginya.
Andi Seto sendiri ramai diisukan akan berpaket dengan politisi perempuan dari partai NasDem Rezki Mulfiati Lutfi. Anggota DPRD Sulsel dua periode dapil Makassar B itu disebut calon kuat untuk mendampingi Andi Seto.
Menanggapi itu, Sekretaris Tim Pemenangan Andi Seto, Illank Radjab mengatakan, hingga detik ini Andi Seto belum menentukan calon wakilnya
Bahkan, isu Andi Seto berpasangan Rezki di Pilwali Makassar di Pilwali Makassar, kata Illank hanya isu belaka dari sejumlah kelompok.
"Itu kan isu, wajar simulasi begitu. Namun, dari tim kami akan umumkan secara resmi. Itu bersama partai pengusung," katanya, secara singkat.
Sejau ini Andi Seto dikabarkan mengamankan partai Gerindra dengan 6 kursi dan berharap bisa mendapat NasDem dengam modal 8 kursi. Ia juga mengincar PKS dan PAN.
Lantas, apakah isu tiga poros ini memang bisa terjadi di Pilwali Makassar? Hal ini sangat tergantung pada dinamika politik yang terus berdenyut kencang. Apalagi isu kotak kosong juga mulai mewarnai perbicaraan di Pilwali Makassar. (*)
Comments (0)
There are no comments yet