Tom Saintfiet, Pelatih Filipina (goal.com)
JAKARTA - Pelatih Filipina Tom Saintfiet menilai pertarungan melawan timnas Indonesia akan jauh lebih berat dibandingkan ketika menghadapi Vietnam. Indonesia dan Filipina melakoni laga terakhir Grup F putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa (11/11) malam WIB.
Pertandingan malam ini tidak menentukan lagi bagi Filipina, karena mereka sudah tersingkir dari perburuan merebut tiket ke putaran kedua. Walau Begitu, Saintfiet tak ingin kedatangan mereka ke Jakarta sia-sia.
Saintfiet menilai timnas senior memiliki pemain dengan kualitas bagus. Menurutnya, hasil imbang di Manila pada November tahun lalu tidak bisa menjadi patokan. Kendati demikian, ia menginginkan Filipina menjadi lawan yang tak mudah ditaklukkan skuad Garuda di Jakarta.
“Saya belum melatih [Filipina] pada November, dan baru menangani tim Maret lalu saat menghadapi Irak. Tapi setelah Piala Asia, saya melihat Indonesia mengalami perkembangan besar, dan pemain naturalisasinya bertambah, kebanyakan pemain dari Belanda yang bermain di level tinggi.
“Cara Indonesia bermain saat melawan Irak di Jakarta sangat impresif, jadi kami akan menghadapi tim yang sangat kuat dengan banyak pemain berkualitas,” beber Saintfiet.
“Tetapi saya juga percaya diri dengan tim saya. Ada beberapa nama baru yang dimainkan melawan Vietnam yang belum pernah bertemu [dengan rekan satu tim], beberapa juga baru latihan satu kali. Namun belakangan kami mulai membaik.”
Baca juga:
FKTPQ Makassar Zona 4 Gelar Munaqasyah Santri ke-4
“Saya pikir Indonesia lebih sulit buat kami [hadapi] dibandingkan Vietnam. Namun kami berharap bisa melangkah lebih maju dan kompetitif seperti yang dilakukan Indonesia. Kami ingin menjadi lawan yang tangguh buat Indonesia.”
Indonesia tidak akan diperkuat kapten tim Jordi Amat di pertandingan nanti, karena menjalani sanksi kartu merah. Saintfiet sudah mempelajari gaya permainan Indonesia, sehingga absennya satu pemain tak memberikan pengaruh besar. Berdasarkan pengamatannya, ada satu kelemahan yang bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan.
“Saya merasa tak diuntungkan karena satu pemain [Indonesia] absen, sebab semua pemain berada di level tinggi. Mereka mungkin bermain dengan formasi 3-4-3, bek sayap yang sangat ofensif, striker yang banyak bergerak, sering penetrasi dari tengah, memberikan tekanan tinggi. Penyerangan mereka sangat berbahaya,” jelas Saintfiet.
“Saya perkirakan 20 menit pertama mereka akan menekan kami, jadi kami harus bisa menghadapi fase ini. Kemudian kami akan berusaha mengimbangi permainan, dan mencoba mengambil risiko. Transisi Indonesia sering berisiko, karena terkadang mereka lupa dengan pertahanan. Saya berharap kami bisa memanfaatkan situasi ini.” (gi)
Comments (0)
There are no comments yet