Uni Eropa Surati Elon Musk, Curiga X Sarang Konten Teroris Konflik Hamas-Israel
Api dan asap membubung di atas gedung-gedung selama serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu (7/10/2023). Foto: MAHMUD HAMS/AFP
Komisi Eropa melayangkan panggilan ke X (sebelumnya Twitter). Mereka ingin meminta penjelasan soal indikasi dugaan penyebaran konten ilegal disinformasi terkait penyebaran konten teroris, kekerasan, ujaran kebencian di konflik Hamas-Israel.
Komisi Eropa mau memastikan apakah X mematuhi UU Layanan Digital DSA Uni Eropa setelah serangan Hamas terhadap Israel awal Oktober lalu, dan disusul serangan udara Israel berikutnya di Gaza.
Awal pekan ini, Komisaris UE Thierry Breton mengirim surat kepada pemilik X, , dengan tuduhan bahwa platform tersebut “digunakan untuk menyebarkan konten ilegal dan disinformasi di Uni Eropa.”
Uni Eropa meminta X memberikan informasi terkait penyelidikannya paling lambat 18 Oktober 2023. Permintaan Brenton pun kemudian ditanggapi oleh Elon Musk.
Baca juga:
Gibran Safari Politik di Sulsel, Mahfud Ngopi Bareng di Makassar
Dalam cuitannya, Musk menyebut bahwa sesuai kebijakan mereka, X selama ini selalu bersifat terbuka.
Selain kepada X, Brenton juga mengirim surat kepada CEO Meta Mark Zuckerberg Rabu lalu. Breton mendesak Meta “untuk sangat waspada” dalam menghapus konten teroris ilegal dan ujaran kebencian di tengah perang yang sedang berlangsung di Israel menurut laporan The Verge.
Breton mengatakan bahwa Komisi Eropa telah menyaksikan “lonjakan konten ilegal dan disinformasi yang disebarluaskan di UE,” yang berpotensi menempatkan platform media sosial melanggar Undang-Undang Layanan Digital , atau DSA.
Comments (0)
There are no comments yet