Danny sambangi PLN (dok.pribadi)
MAKASSAR - Pemadaman listrik bergilir di Makassar yang sudah berlangsung lebih sebulan benar-benar menimbulkan keresahan warga. Tak urung Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto menunjukkan kegeramannya. Danny kemudian langsung menyambangi PLN untuk menjelaskan bila warga sudah tidak bisa lagi menoleransi pemadaman bergilir ini.
Merespon itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) berjanji bakal memberlakukan kompensasi bagi warga yang terdampak pemadaman bergilir.
General Manager PLN IUD Sulselrabar, Moch Andy Adchaminoerdin menjelaskan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN akan senantiasa patuh terhadap regulasi yakni memberikan kompensasi bagi warga yang tidak mendapat suplai listrik secara penuh.
“Jadi begini, ya jadi PLN itu kan BUMN yah patuh dengan regulasi, selama itu diatur oleh regulasi dalam hal ini Permen SDM bahwa ini akan memberikan kompensasi,” katanya kepada wartawan, Senin (13/11/2023).
Meski demikian, nominal pasti kompensasi bagi warga belum ia beberkan. Kata dia, saat ini pihaknya masih menghitung jumlah kompensasi tiap warga.
“Kita masih hitung, ya kita hitung nanti ada,” bebernya .
Ia menjelaskan, pelanggan PLN prabayar bakal mendapat token kompensasi jika melakukan pembelian token mendatang.
“Yang prabayar itu nanti pada saat beli token itu nanti dibawahnya lagi, ada token yang dibeli juga token untuk kompensasi,” jelasnya.
Selain itu, bagi pelanggan pasca bayar, dirinya menjelaskan warga akan mendapatkan potongan di bulan selanjutnya.
Baca juga:
Chelsea Dipermalukan Brentford Di Stamford Bridge
“Tapi yang untuk pasca bayar nanti akan terpotong pas bulan depannya, ya kayak begitu, ini lagi masih kita hitung,” imbuhnya.
Diketahui, Wali Kota Makassar Danny Pomanto menyambangi kantor PLN UID Sulselrabar untuk memantau ruang kontrol PLN.
Diagenda kali ini, ia menyebut dirinya berterima kasih atas undangan PLN untuk melihat ruang kontrol PLN.
"Pertama saya terima kasih mendapat undangan pak EPV dan seluruh perangkat PLN secara technical, saya mendapat penjelasan yang cukup lengkap,” katanya.
Ia menuturkan, soal pembangkit listrik Tenaga Bayu di dua kabupaten yakni Jeneponto dan Sidrap memang memiliki output kecil sehingga tak mampu menutupi defisit listrik akhir-akhir ini.
“Termasuk kecurigaan-kecurigaan ini mau saya sampaikan tentang misalnya tenaga Bayu di Tolo dan di Sidrap ternyata kita cek di aplikasi angin, kita lihat output daripada tolo dan itu (Sidrap) cuman 7 dari 77 berarti memang kondisinya anginnya tidak mencukupi, jadi betul-betul angin kurang banyak,” pungkasnya. (*)
Comments (0)
There are no comments yet